Ketika tim instruktur Balai Diklat Perikanan Ambon sedang mempersiapkan tempat pelatihan bagi pembudidaya ikan kecamatan Abeli Kota Kendari mengenai pembesaran kerapu bebek pada karamba jaring apung di karamba jaring tancap milik kelompok Ikeni Stressno pimpinan Bapak Wijaya ada tamu tidak diundang seorang mantan istri Pangeran Kelantan negeri Jiran yaitu Manohara yang hadir di tempat pelatihan bersama istri Gubernur Sulawesi Tenggara.
Kedatangan Rombongan tentu cukup mengejutkan sekaligus berkah karena ditengah karamba yang berada di tengah laut ada seorang artis cantik yang mengunjungi tempat yang sunyi seperti di karambanya pak Wijaya. Moch Heri Edy selaku Kepala Balai Diklat Perikanan Ambon berseloroh dengan tim instrutur pelatihan menyetakan bahwa baru kali ini seorang artis secantik Manohara menjadi peserta pelatihan pembesaran kerapu bebek. Istri Gubernur sangat bergembira dengan kedatangan instruktur di kecamatan Abeli untuk melatih masyarakatnya, sehingga bersama Manohara serta tim instruktur diajak foto bareng dengan latar belakang spanduk safari pelatihan.
Safari pelatihan yang diselenggarakan oleh BPPP Ambon di salah satu Wilayah Kerja Propinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 22 – 28 Maret 2010 dibuka di Pendopo Kelurahan Bungku Toko Kecamatan Abeli Kota Kendari. Bungku Toko merupakan Pulau Kecil yang terletak di tengah perairan teluk yang ada di kota Kendari, dengan perairan terlindung sehingga sekitar perairan tersebut mulai tumbuh dan berkembang karamba jaring tancap untuk memelihara ikan laut dan lobster. Atas dasar tersebut BPPP Ambon bersama Dinas Kelautan dan Perikanan menetapkan Kelompok pembudidaya yang tinggal di kecamatan Abeli sabagai kelompok sasaran pelatihan. Pelatihan pembesaran kerapu bebek pada jaring apung dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kendari , dalam pidato pembukaannya menyatakan agar kelompok yang dilatih dapat mengikuti pelatihan dengan serius agar bantuan yang dikucurkan untuk pengembangan budidaya kerapu tidak salah sasaran dan menunjang target peningkatan produksi ikan daerah kendari. Peserta pelatihan juga sebagai calon penerima bantuan sarana produksi budidaya dari pemerintah kota Kendari. Moch Heri Edy menyampaikan dalam sambutannya bahwa pelatihan yang dilaksanakan merupakan pelatihan berbasis kompetensi sehingga metodologi berlatihnya fokus terhadap peningkatan kompetensi yang terukur sehingga instruktur selain menyampaikan informasi , peserta harus aktif bekerja melaksanakan tugas praktek sesuai dengan modul yang disediakan , setelah berlatih akan dievaluasi sehingga dapat dinyatakan peserta sudah kompeten atau tidak sebagai operator pembesaran kerapu bebek sesuai standar kompetensinya.
Setelah mengikuti pelatihan seluruh peserta pelatihan merasa senang dengan metode pelatihan berbasis kompetensi tersebut karena peserta merasa tidak hanya mendengarkan ceramah saja tapi langsung bekerja dengan target yang jelas, sehingga dalam pelatihan tersebut berhasil membuat karamba apung, menebar bibit , memelihara termasuk memberi pakan ikan kerapu bebek. Pembinaan berikutnya sampai pemanenan kerapu akan dilanjutkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar