Selamat datang

Selamat datang, bagi teman-teman yang mengunjungi web ini, kami menantikan saran, kritik yang bersifat membangun untuk bersama-sama kita kembangkan potensi perikanan dan kelautan yang ada.

Rabu, 20 Januari 2010

With Knowledge and Skill We Serve

P1012516.JPGPerkembangan peradaban dan pertumbuhan penduduk dunia menyebabkan pengelolaan sumber daya ikan semakin kompleks. Apalagi jika dilihat dari konteks negara berkembang seperti Indonesia di mana faktor sosial, politik, ekonomi dan demografi yang tidak mendukung menyebabkan pengelolaan perikanan menjadi the big challenging exercise bagi siapa pun yang terlibat di dalamnya. Tidaklah mengherankan apabila selama enam puluh tahun Indonesia merdeka, sektor perikanan belum menunjukan peran yang begitu nyata sebagai sektor yang dapat diunggulkan, meski realitas potensi fisik dan geografis sumber daya ikan jauh lebih baik daripada negara-negara di asia lainnya.

Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar 1,9 juta km2, Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2, Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 18.000 pulau (Kusumastanto, MS, 2003).

Kebijakan pemerintah membentuk Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), diharapkan dapat mendorong sektor kelautan dan perikanan menjadi sektor utama dalam kebijakan pembangunan nasional sebagai jawaban atas permasalahan yang dialami oleh bangsa ini yakni kemiskinan, keterbelakagan dan ketergantungan terhadap negara maju yakni bertambahnya jumlah utang yang dibebankan kepada rakyat.

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan, khususnya di Indonesia, boleh dikatakan menghadapi situasi diametrical. Di satu sisi sering dikatakan bahwa potensi kelautan dan perikanan kita cukup melimpah, tetapi di sisi lain kekayaan tersebut tidak tercermin dari kondisi para pelaku perikanan kita. Hampir sebagian besar penduduk pesisir dapat dikatagorikan sebagai penduduk miskin, bahkan di beberapa daerah kehidupan mereka masih di bawah upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah.

Kemiskinan masyarakat nelayan di pesisir lebih banyak di sebabkan oleh karena faktor-faktor sosial ekonomi yang terkait dengan karakteristik sumberdaya serta teknologi yang digunakan. Teknologi yang digunakan masyarakat pesisir, khususnya nelayan, pada umumnya masih bersifat tradisional, sehingga menyebabkan produktivitas nelayan rendah dan pada akhirnya pendapatan nelayan menjadi rendah. Upaya meningkatkan pendapatan dilakukan melalui perbaikan teknologi, mulai dari teknologi produksi hingga pasca produksi dan pemasaran. Untuk menguasai teknologi diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

Pendidikan merupakan jawaban bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dengan pendidikan mampu merubah cara pandang dan cara berpikir nelayan terhadap pengelolaan sumberdaya alam. Untuk meningkatkan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan maka negara dalam hal ini DKP menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan untuk mewujudkan ketersediaan tentang pengelolaan kelautan. Menjawab tuntutan tersebut diatas maka pada tahun 2001 Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan menjadi DKP, berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.26k/MEN/2001 tanggal 1 Mei 2001, nama BKPI menjadi BPPP dengan organisasi dan tata kerja BPPP-Ambon meliputi : Maluku, Maluku Utara, Papua dan Sulawesi tenggara. Adapun nama BPPP Ambon sebelumnya adalah sebagai berikut : 1). SPL (Sekolah Perikanan Laut), 2). SUPP (Sekolah Usaha Perikanan Pertama), Fisheries training center (Pusat Pelatihan Perikanan), 4). PPPKPPP (Pusat Pengembangan Pola Keterampilan Penangkapan Perikanan Pantai), 5). BKPI (Balai Keterampilan Penangkapan Ikan).

BPPP-Ambon berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.26k/MEN/2001 tanggal 1 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPP-Ambon, mempunyai Tugas Pokok Melaksanakan Bimbingan serta Pelatihan Teknis dan Manejerial di Bidang Usaha Perikanan.

Posisi dan Letak BPPP-Ambon

BPPP-Ambon terletak di Desa Poka yang berdekatan dengan Universitas Pattimura yang dapat ditempuh dengan dua sarana transportasi yaitu angkutan darat dan angkutan laut. BPPP-Ambon memiliki luas kira-kira 2,5 Ha yang beralamat Jln. Martha Alfons Desa Poka Kecamatan Teluk Baguala-Ambon. Letak geografisnya adalah

· Sebelah utara berbatasan dengan pemukiman penduduk,

· Sebelah selatan dengan Teluk Ambon bagian dalam,

· Sebelah barat dengan pemukiman penduduk dan

· Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Ambon bagian dalam.

Dalam kedudukannya sebagai Balai Diklat yang memiliki fasilitas pelatihan perikanan yang memadai serta didukung dengan tenaga kepelatihan yang profesional berupa Instruktur dan Widyaiswara, maka “Dengan Ilmu Pengetahuan dan Skill” kami berkomitmen untuk melayani masyarakat kelautan dan perikanan. BPPP-Ambon juga siap menjadi pelaku utama atau pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam mencapai target visi DKP yakni “Indonesia Menjadi Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar di Tahun 2014” serta misi DKP yakni berperan serta mensejahterakan pelaku utama atau pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan melalui pelatihan yang berkualitas.

Fasilitas Pelatihan

Fasilitas yang dimiliki BPPP-Ambon sangat memadai untuk proses pelatihan, fasilitas tersebut berupa fasilitas pelatihan khusus teknis perikanan juga fasilitas pelatihan umum, fasilitas olah raga, hiburan, tempat ibadah, kantin dan perpustakaan, selain itu lahan yang belum dimanfaatkan bisa dijadikan tempat untuk melakukan outbound pada saat kegiatan diklat. Fasilitas pelatihan yang dimiliki oleh BPPP-Ambon dibagi menjadi dua yaitu :

1. Fasilitas Pelatihan Teknis

Fasilitas pelatihan teknis berupa sarana dan prasarana pelatihan dan kelautan perikanan berupa :

· Workshop Fishing Gear

Pada workshop ini terdapat jenis-jenis alat tangkap ikan, maket berbagai jenis alat tangkap

· Workshop Budidaya

Pada workshop ini terdapat kolam-kolam pembudidaya ikan dan berbagai kenis biota perairan lainnya

· Workshop Permesinan

Pada workshop ini terdapat Mesin Peraga untuk Motor Bensin dan Motor Diesel, Mesin Las, Mesin Bubut serta peralatan bengkel lainnya

· Workshop Pengolahan Hasil Perikanan

Pada workshop ini terdapat ruang processing hasil perikanan, Freezer serta peralatan pengolahan lainnya

· P1012516.JPGP1012516.JPGWorkshop Navigasi dan BST-F

Pada workshop ini terdapat alat-alat peraga yang berhubungan dengan tindakan penyelamatan di laut serta alat-alat navigasi lainnya

Fasilitas pelatihan teknis yang dimiliki oleh BPPP-Ambon dimanfaatkan untuk pelatihan teknis perikanan bagi nelayan, masyarakat perikanan , mahasiswa dan siswa SMK Kelautan. Pada tahun 2009 BPPP-Ambon mendapat Sertifikasi Standar Uji Kompetensi Nasional, sehingga sekarang menjadi tempat uji kompetensi siswa dan siswi SMK Kelautan di Maluku.

2. Fasilitas Pelatihan Umum

· Aula

Fasilitas : AC, Sound system, LCD Proyektor

Kapasitas : 200 Orang

· Ruang Kelas dan Ruang Serbaguna

Fasilitas : AC, LCD Proyektor

Kapasitas : 50 Orang

Ruang kelas yang dimiliki BPPP-Ambon sebanyak 4 (empat) ruangan, serta satu ruangan serbaguna

· Asrama

Fasilitas : AC, TV, Spring Bed, Kamar Mandi, Lemari Pakaian

Kapasitas : 118 Orang

Kamar pada Lantai I Menggunakan AC, sedangkan pada lantai II tidak menggunakan AC

· Ruang Makan

Fasilitas : AC, TV Layar Datar 60”, Meja dan Kursi Makan

Kapasitas : 150 Orang

· Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang lainnya yang dimiliki BPPP-Ambon berupa :

· Fasilitas Ibadah (Mesjid dan Balai kerohanian Kristen),

· Fasilitas Olah (lapangan Sepak Bola, Volley serta Meja Bilyard)

· Kantin

· Poliklinik

· Dan Perpustakaan

Tenaga Pengajar

BPPP-Ambon memiliki tenaga Pengajar yang professional yang terdiri dari 5 orang widyaiswara dan 8 orang Instruktur, selain tenaga pengajar yang dimiliki oleh BPPP-Ambon tersebut diatas terdapat pula staf BPPP-Ambon yang memiliki keahlian dan keterampilan pada bidang permesinan, penangkapan, pengolahan hasil perikanan serta pembuidaya ikan. Dengan keahlian yang dimiliki oleh Staf BPPP-Ambon menjadikan staf dan pengajar BPPP-Ambon ada yang mengajar pada Universitas Pattimura dan sebagai tempat untuk konsultasi mahasiswa universitas pattimura khususnya program studi perikanan dan guru-guru yang mengajar pada SMK Kelautan yang ada di Maluku.