Selamat datang

Selamat datang, bagi teman-teman yang mengunjungi web ini, kami menantikan saran, kritik yang bersifat membangun untuk bersama-sama kita kembangkan potensi perikanan dan kelautan yang ada.

Rabu, 23 Juni 2010

Pelatihan Penangkapan dan Penanganan Pasca Panen Tuna dan Cakalang di Pasar Wajo

Pasar Wajo merupakan kota kecamatan di Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara, perjalanannya harus melalui Kota Bau- Bau . Untuk menuju Pasar Wajo dari Bau-Bau ditempuh dengan kendaraan darat selama kurang lebih 3 – 4 Jam. Jaraknya sebenarnya dekat Cuma 45 Km tapi jalannya banyak lubang dan naik turun tebing sehingga kecepatan maksimal hanya 25 km/jam. Dari Kota Kendari Ke Bau-Bau bisa naik kapal cepat dengan waktu tempuh 4 jam.

Di Pasar Wajo ada Pangkalan Pendaratan Ikan yang dibangun Pemerintah untuk tempat mendaratkan ikan hasil tangkapan nelayan. Dari 1000 nelayan yang ada di kota tersebut sebagian besar adalah nelayan pancing tuna dengan perahu (Bodi) yang berukuran kecil. Tetapi Potensi Tuna di sekitar perairan teluk di pasar wajo tersebut cukup besar karena rata-rata nelayan masih dapat hasil tangkapan sehari kurang lebih 2 ekor dengan ukuran berat lebih kurang 15 kg. Harga Jual ikan Tuna di pasar wajo sebagian besar dihargai oleh pengepul dengan grade C (termasuk katagori rendah), hal ini mungkin karena nelayannya sendiri belum tahu standar mutu ikan tuna. Untuk mempertahankan mutu ikan tuna perlu teknik penangkapan yang benar dan cara penanganan dan penyimpanan di atas perahu yang baik (Good Handling). Melihat Kondisi tersebut maka pada tanggal 22 – 28 Maret 2010 telah dilaksanakan safari pelatihan Penangkapan Ikan Tuna dan Penanganan Ikan Tuna dan Cakalang di Kecamatan Pasar Wajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara.
Pelatihan ini merupakan pelatihan yang dibiayai oleh DIPA BP3 Ambon dalam pelaksanaanya bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton. Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan(BP3) Ambon (Moch Heri Edy) dalam pengarahannya kepada peserta pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang dengan cara pelatihan berbasis kompetensi. Dilatih oleh pelatih yang kompeten di bidangnya sehingga harus diikuti secara baik agar setelah selesai berlatih dapat dikukuhkan sebagai purna widya yang kompeten. Dalam pelatihan ini peserta dilatih oleh instruktur untuk praktek langsung merancang, merakit , dan mengoperasikan alat tangkap mini long line. Tidak hanya teknik penangkapannya bahkan dilatihkan pula cara membuat tuna loin yang benar termasuk cara menangani dan mempertahankan mutunya. Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton (Heri Sungkowo, A.Pi, M.Si. ) pada saat penutupan pelatihan menyampaikan rasa gembira dan terimakasih kepada BP3 Ambon yang membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Buton melatih 30 orang masyarakatnya menjadi kompeten. Pada saat penutupan seluruh sisa bahan praktek pelatihan diserahkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton untuk kelompok nelayannya.

Pelatihan Pembesaran Kerapu Bebek di Kendari

Ketika tim instruktur Balai Diklat Perikanan Ambon sedang mempersiapkan tempat pelatihan bagi pembudidaya ikan kecamatan Abeli Kota Kendari mengenai pembesaran kerapu bebek pada karamba jaring apung di karamba jaring tancap milik kelompok Ikeni Stressno pimpinan Bapak Wijaya ada tamu tidak diundang seorang mantan istri Pangeran Kelantan negeri Jiran yaitu Manohara yang hadir di tempat pelatihan bersama istri Gubernur Sulawesi Tenggara.

Kedatangan Rombongan tentu cukup mengejutkan sekaligus berkah karena ditengah karamba yang berada di tengah laut ada seorang artis cantik yang mengunjungi tempat yang sunyi seperti di karambanya pak Wijaya. Moch Heri Edy selaku Kepala Balai Diklat Perikanan Ambon berseloroh dengan tim instrutur pelatihan menyetakan bahwa baru kali ini seorang artis secantik Manohara menjadi peserta pelatihan pembesaran kerapu bebek. Istri Gubernur sangat bergembira dengan kedatangan instruktur di kecamatan Abeli untuk melatih masyarakatnya, sehingga bersama Manohara serta tim instruktur diajak foto bareng dengan latar belakang spanduk safari pelatihan.
Safari pelatihan yang diselenggarakan oleh BPPP Ambon di salah satu Wilayah Kerja Propinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 22 – 28 Maret 2010 dibuka di Pendopo Kelurahan Bungku Toko Kecamatan Abeli Kota Kendari. Bungku Toko merupakan Pulau Kecil yang terletak di tengah perairan teluk yang ada di kota Kendari, dengan perairan terlindung sehingga sekitar perairan tersebut mulai tumbuh dan berkembang karamba jaring tancap untuk memelihara ikan laut dan lobster. Atas dasar tersebut BPPP Ambon bersama Dinas Kelautan dan Perikanan menetapkan Kelompok pembudidaya yang tinggal di kecamatan Abeli sabagai kelompok sasaran pelatihan. Pelatihan pembesaran kerapu bebek pada jaring apung dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kendari , dalam pidato pembukaannya menyatakan agar kelompok yang dilatih dapat mengikuti pelatihan dengan serius agar bantuan yang dikucurkan untuk pengembangan budidaya kerapu tidak salah sasaran dan menunjang target peningkatan produksi ikan daerah kendari. Peserta pelatihan juga sebagai calon penerima bantuan sarana produksi budidaya dari pemerintah kota Kendari. Moch Heri Edy menyampaikan dalam sambutannya bahwa pelatihan yang dilaksanakan merupakan pelatihan berbasis kompetensi sehingga metodologi berlatihnya fokus terhadap peningkatan kompetensi yang terukur sehingga instruktur selain menyampaikan informasi , peserta harus aktif bekerja melaksanakan tugas praktek sesuai dengan modul yang disediakan , setelah berlatih akan dievaluasi sehingga dapat dinyatakan peserta sudah kompeten atau tidak sebagai operator pembesaran kerapu bebek sesuai standar kompetensinya.
Setelah mengikuti pelatihan seluruh peserta pelatihan merasa senang dengan metode pelatihan berbasis kompetensi tersebut karena peserta merasa tidak hanya mendengarkan ceramah saja tapi langsung bekerja dengan target yang jelas, sehingga dalam pelatihan tersebut berhasil membuat karamba apung, menebar bibit , memelihara termasuk memberi pakan ikan kerapu bebek. Pembinaan berikutnya sampai pemanenan kerapu akan dilanjutkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari.

Pelatihan Perawatan Mesin di Teminabuan

Safari Pelatihan Perawatan Mesin Motor Tempel di Teminambuan, Provinsi Papua Barat dari tanggal 3 mei sampai 9 Mei 2010, dilaksanakan di Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat, dengan jumlah jam efektif 60 jam pelajaran (@ 45 menit), metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab 30 % dan praktek 70 %, Kegiatan ini diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang dari sembilan distrik yang berada di kabupaten Sorong Selatan.
Pelatihan ini bertujuan Safari Pelatihan Perawatan Mesin Motor Tempel ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam hal perawatan mesin motor tempel, dengan pengetahuan tersebut diharapkan para nelayan, dapat mengoptimalkan kerja dari mesin motor tempel mereka untuk tujuan peningkatan pendapatan demi kesejahteraan keluarga.
Safari pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekertaris Daerah kabupaten Sorong Selatan, Bpk. Dortheis Sesa, SE pada hari Senin tanggal 03 Mei 2010 pukul 10.00 WIT , bertempat di Gedung Melati Sesna - Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Propinsi Barat Barat.
Dalam sambutannya Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (BPPP) – Ambon mengharapkan agar peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh para nelayan guna menunjang pendapatan keluarga. Harapan yang sama disampaikan oleh Bpk Dortheis Sesa, SE dalam sambutannya beliau mengharapkan agar peserta pelatihan bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik, disamping itu beliau juga mengharapkan agar kerjasama yang terjalin antara BPPP-Ambon dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Setempat bisa terus ditingkatkan guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki.
Safari Pelatihan ini ditutup secara resmi oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan Bpk. Dortheis Sesa, SE pada hari Sabtu tanggal 09 Mei 2010 pukul 14.00 WIT . Dalam acara penutupan sekaligus dirangkaikan dengan acara serah tarima sparepart mesin Motor tempel yang diserahkan oleh Ketua Panitia Pelatihan Polly S. B. Christiaan kepada Sekertaris Dinas Kelautan dan Periaknan Kabupaten Sorong Selatan Bpk Achmad, S.Sos, yang disertai dengan penandatanganan berita acara.

Pelatihan Pengolahan Ikan dan Rumput Laut di Kaimana

Safari Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan Pelagis Besar dan Rumput Laut dari tanggal 26 April sampai 2 Mei 2010, dilaksanakan di Kampung Anda-Air Kecamatan kaimana Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, dengan jumlah jam efektif 60 jam pelajaran (@ 45 menit), metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab 30 % dan praktek 70 %, kegiatan ini diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang wanita nelayan.

Dalam pelatihan ini peserta pelatihan diajarkan 8 (delapan) produk olahan ikan dan rumpt laut yang terdiri dari otak-otak, bakso ikan, nugget, fish burger, abon, krispi, puding rumput laut, selai rumput laut,Safari pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Asistin I Bidang Pemerintahan Kabupaten Kaimana mewakili Bupati Kabupaten Kaimana ANDARIAS HEGAMUR dan Sambuatan Kepala Balai Ir. Mochammad Heri Edy, MS pada hari senin 26 April 2010 bertempat di Gedung Pertemuan RT 003 Kampung Anda-Air Kecamatan Kaimana Kebupaten Kaimana Provinsi Papua Barat.
Dalam sambutannya Bpk Andarias Hegamur menyampaikan harapan agar peserta pelatihan bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik, sehingga pada akhir kegiatan pelatihan pengetahuan yang didapat boleh diterapkan guna menunjang pendapatan keluarga, disamping itu beliau juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap membatu peserta pelatihan. Harapan yang sama juga disampiakan oleh Bpk M Heri Edy selaku Kepala Balai pendidikan dan pelatihan perikanan (BPPP) – Ambon beliau mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan akan memberikan keterampilan bagi wanita nelayan yang sekaligus akan menjadi bekal dalam memperoleh tambahan penghasilan bagi keluarga nelayan.
Akhir dari seluruh rangkaian pelatihan diadakan GELAR PRODUK Hasil Olahan Peserta selama kegiatan pelatihan berlangsung. Dari hasil gelar produk peserta memperoleh omset sebesar 3 (tiga) juta rupiah, dana yang terkumpul pada akhir kegiatan pelatihan ini dijadikan modal awal bagi para peserta pelatihan untuk melakukan usaha.
Pelatihan ditutup pada Hari Minggu, 2 Mei 2010 oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaimana mewakili Pemerintah Daerah Setempat. Hadir dalam acara penutupan tersebut antara lain : Komandan Pos AL, Komandan KP3Laut, Pengusaha PT AMERANUS, Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan, Kepala Dinas Kantor Pariwisata, Ketua Dewan Adat kabupaten Kaimana, Distrik Kaimana, Ketua Dharma Wanita Departemen Agama, Ketua Dharma Wanita Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaimana, dan Panitia serta staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaimana.

BPPP- Ambon sebagai Tempat Uji Kompetensi

BP3 AMBON SEBAGAI TEMPAT UJI KOMPETENSI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

TELAH DILAKSANAKAN UJI KOMPETENSI PENANGKAPAN TUNA DENGAN MENGGUNAKAN LONG LAIN TERHADAP 60 PESERTA

Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Ambon telah lulus sertifikasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Kelautan dan Perikanan pada bulan Mei 2010 Sertifikat dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)no 024/KPTS/LSP/KP/V/2010 Tanggal 17 Mei 2010


Tanggal 15 s/d 19 Juni 2010 telah dilaksanakan uji kompetensi Penangkapan Tuna dengan Long Line sejumlah 60 peserta di kampus BP3 Ambon . Pesertanya terdiri dari Alumni SMK kelautan yang ada di sekitar kota Ambon, SMK Kelautan Banda dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) - Ambon. TUK BP3 Ambon yang dibentuk merupakan pelengkap dari lembaga pelatihan. Sehingga di BP3 Ambon ada bidang yang secara khusus menangani pelatihan, ada pula yang menangani uji (asesmen).
Pada saat Penutupan Hari Senin Tanggal 20 Juni 2010 , Kepala BP3 Ambon (Moch Heri Edy) menyatakan dalam sambutannya bahwa sertifikasi kompetensi dalam menghadapi dunia kerja merupakan hal yang sangat penting karena pasar kerja membutuhkan tenaga yang kompeten di bidang pekerjaannya, ini hanya dapat dibuktikan melalui sertifikasi kompetensi. Lembaga Pendidikan kewenangannya hanya mendidik dan menerbitkan ijazah bagi peserta didik yang dinyatakan lulus, tanpa dilengkapi dengan sertifikat kompetensi pada masa yang akan datang akan kesulitan mencari pekerjaan. Oleh karena itu beruntunglah bagi peserta uji kompetensi yang direkomendasikan kompeten oleh asesor sehingga dapat diterbitkan sertifikat kompeten. Di bidang Penangkapan Tuna dengan Long Line tenaga kerjanya dipersyaratkan untuk memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI).